Perbedaan antara Teori Pendidikan dan Filsafat Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, terdapat perbedaan yang signifikan antara konsep “teori pendidikan” dan “filsafat pendidikan”. Meskipun keduanya saling terkait, keduanya mewakili pendekatan yang berbeda dalam memahami bidang pendidikan.

Teori Pendidikan
Teori pendidikan merujuk pada model, kerangka kerja, dan penjelasan empiris yang bertujuan untuk menggambarkan dan memprediksi bagaimana proses belajar, mengajar, dan sistem pendidikan berfungsi. Teori-teori ini sering didasarkan pada penelitian dan data, mengambil wawasan dari bidang seperti psikologi, sosiologi, dan ilmu kognitif.Tujuan dari teori pendidikan adalah untuk mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dan prinsip-prinsip yang dapat digeneralisasikan untuk membimbing praktik pendidikan. Teori-teori dalam domain ini mungkin meneliti topik seperti metode instruksional, desain kurikulum, strategi penilaian, atau faktor-faktor yang memengaruhi prestasi siswa.

Filsafat Pendidikan
Sebaliknya, filsafat pendidikan mengambil pendekatan yang lebih konseptual dan normatif. Daripada penjelasan empiris, para filsuf pendidikan lebih tertarik untuk mengeksplorasi asumsi dasar, nilai-nilai, dan justifikasi yang membentuk pemikiran dan praktik pendidikan.Para filsuf pendidikan berusaha untuk secara kritis menganalisis keyakinan dan praktik pendidikan yang ada. Mereka mungkin mengusulkan visi atau prinsip alternatif untuk membimbing pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan. Tokoh-tokoh filsafat pendidikan yang berpengaruh termasuk Plato, Rousseau, Dewey, Freire, dan Noddings.

Peran Komplementer
Meskipun teori pendidikan dan filsafat pendidikan mewakili pendekatan yang berbeda, keduanya saling terkait dan saling melengkapi. Teori tentang bagaimana siswa belajar atau bagaimana sekolah seharusnya diorganisir tidak terlepas dari asumsi filosofis yang mendasarinya. Sebaliknya, gagasan filosofis tentang tujuan pendidikan dapat dan seharusnya didukung oleh penelitian empiris tentang proses dan hasil pendidikan.Terlibat dengan perspektif teoritis dan filosofis sangat penting untuk mengembangkan pemahaman yang kaya dan nuansa tentang pengajaran dan pembelajaran. Praktisi, pembuat kebijakan, dan sarjana harus berurusan dengan baik “bagaimana” maupun “mengapa” dari pendidikan agar menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan efektif.

Referensi:
Phillips, D. C. (Ed.). (2014). Encyclopedia of educational theory and philosophy. SAGE Publications.